Islam berakar umbi dengan kata-kata "Aslama", "Yuslimu", "Israaman" yang bermaksud arka, taat dan selamat. Islam bermaksud jumlah ketua atau penyerahan kepada Allah SWT. Umat Islam sepatutnya dikembalikan dan dikemukakan kepada ajaran Islam. Cara Muslim juga harus dapat menyelamatkan diri, untuk menyelamatkan orang lain. Tidak cukup keselamatan tetapi juga disimpan. Dengan istilah Islam adalah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad untuk umat manusia dapat hidup bahagia di dunia dan seterusnya. Intipati ajaran-Nya (tiang-tiang Islam) memberi kesaksian bahawa tidak ada tuhan lain daripada Allah dan Nabi Muhammad adalah Rasul Allah, mendirikan doa, mengisi zakat mustafalan.com, berpuasa pada bulan dari Ramadan dan melalui haji. Islam datang ke bumi untuk membangunkan manusia dengan damai dengan sikap terhadap Allah SWT, maka seorang lelaki Islam akan memberi keutamaan kepada diri sendiri dan orang lain. Juga keselamatan diri dan orang lain. Seorang muslim yang menyelamatkan umat Islam yang lain dari kata-katanya dan tangannya, dan para pendatang adalah orang-orang yang berhijrah dari Tuhan yang dilarang. (Hr nasa'i).
Pernyataan bahwa Islam damai dan non-radikal, sesuai dengan fakta-fakta sejarah, dikonfirmasi oleh Dr. Muhammad Lutfi Zuhdi, Direktur Universitas Studi Strategis dan Global Universitas Indonesia, dalam sambutannya pada kegiatan distribusi Studi Alquran dengan tema "Memperkuat moderasi Islam berdasarkan Al-Quran" di Universitas Indonesia pada Kamis 31/10). Memperkuat pernyataannya, Lutafi telah memberikan tiga fakta sejarah tentang penyelesaian Islam pada saat Nabi Muhammad, selama sahabat Umar Bin Khattab dan masuknya Islam ke Sumatra. Pertama, di Nabi 622 m dan pendamping untuk pindah dari Mekah ke Madinah karena penghapusan rakyat Mekah Mekah. Setelah menetap di Madinah dan berhasil membentuk pemerintahan Islam yang kuat, 630 jam dari Fathu Makkah (pembebasan Kota Mekah). Pada saat itu, Nabi dengan 10.000 Muslim datang ke Mekah. Nabi memerintahkan teman untuk membawa obor di malam hari. Jadi dia terlihat banyak dan berhasil menggetarkan orang-orang kafir. Mereka tunduk pada nabi. Rekaman Sejarah, tidak ada darah yang menetes. Islam kembali ke Mekah dengan damai. Bahkan, apa yang telah dibuat Nabi untuk penduduk Mekah benar-benar di luar kebiasaan keputusan secara umum. Apa yang harus membalas dendam karena penindasan dan pengusiran, Nabi melakukan sebaliknya. Nabi mengatakan dengan ekspresi yang sangat terkenal.
"Sesiapa yang memasuki rumah Abu Soufyan (kafir Coraish), maka dia selamat, sesiapa yang menutup pintu, dia selamat dan sesiapa yang memasuki masjid, maka dia juga selamat". "Walaupun dia berjaya menguasai Mekah, dia tidak memaksa umatnya untuk memeluk agama Islam dan tidak dianiaya. Ia adalah watak Islam," kata Lutafi. Kedua, di 637 Masehi, Umar bin Khattab, yang pada masa Khalifah, melawat Yerusalem, setelah ditawan oleh umat Islam. Bishop Sophronius, Gereja Gereja Sainte-Churgy (Gereja kubur suci) menyambut Khalifah Umar. Uskup mengajak Sayyidina Umar di sekitar Gereja Makam Suci. Pada masa doa tiba, Bishop Sophronius menawarkan Sayyidina Umar untuk melakukan salat di gereja yang dikondisikan oleh orang Kristian. Tetapi dia menolak. Lutafi menjelaskan bahawa penolakan Sayyidina Umar untuk menjalankan salat di dalam gereja tidak terikat kepada undang-undang yang boleh atau mana-mana Muslim melakukan salat di kalangan remaja lain. Tetapi ada sebab lain yang lain. Umar berkata: "Jika saya meninggalkan doa di gereja ini, saya takut bahawa umat Islam berada di dalam gereja dan menjadikannya sebuah masjid", sebab Umar ". Bagaimana keamanan dan cinta adalah ajaran Islam jika benar ". Contoh ketiga, sekitar tahun 1270, Marcopolo berhenti di pulau Sumatra yang dipanggil "Little Java". Pada masa itu, undang-undang hutan masih belum berlaku. Walau bagaimanapun, Marcopolo ditemui di pantai Sumatra banyak orang yang memeluk Islam. Mereka adalah saracen atau pedagang. Lutafi bertanya: "Perihal peniaga yang boleh melakukan masyarakat yang selalu memberdayakan undang-undang hutan? Apakah peniaga yang suka ketawa yang lain? Mana yang marah? Atau pedagang dengan cara yang tinggi? Dia bertanya kepada para peserta.
Baca Juga
Kau aman di sini! Aku berteriak di atas kebisingan yang tiba-tiba. Dia melihat jauh dariku menuruni bukit. Orang-orang keluar dari rumah mereka, heran.